Sabtu, 28 Juni 2014

Terlalu Rapat Pakai Selimut Saat Tidur Bisa Ganggu Kesehatan Kulit
















Di musim hujan, selimut bisa jadi teman tidur paling nyaman selain bantal dan guling karena bisa memberi kehangatan. Meski begitu, demi menghindari gangguan kesehatan, sepanjang malam Anda tak harus selalu meringkuk di dalam selimut lho.

"Apapun bahan selimut Anda baik sintetis atau wol, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana suhu panas bisa memengaruhi tubuh Anda. Sebab tidur dengan suhu terlalu hangat tidak baik untuk kulit," jelas dr Andrew Miller, kepada departemen dermatologi di Canberra Hospital.

dr Miller mengatakan meringkuk dalam selimut bisa mengekang suhu panas pada tubuh. Memang kita tak kedinginan, tetapi pada beberapa kasus kondisi seperti itu justru membuat eksim atau psoriasis memburuk.

"Ketika orang merasa terlalu panas pada malam hari dan keadaan itu membuat kulit mereka gatal, maka mereka akan menggaruk secara tidak sadar karena dalam kondisi tidur," kata dr Miller seperti dikutip dari ABC Australia, Jumat (27/6/2014).

Misalnya saja menggaruk wajah karena kepanasan saat tidur dikatakan dr Miller bisa memicu timbulnya jerawat dan noda pada wajah. Bahkan, dalam kondisi panas dan berkeringat, ragi di kulit kepala akan tumbuh lebih cepat dan akan menyebabkan timbulnya ketombe.

Selain itu, jika seseorang tidak membakar kalori untuk menjaga tubuhnya tetap hangat, maka metabolisme tubuh akan terganggu dan risiko makin banyaknya timbunan lemak pun makin banyak. Oleh karena itu, menurut kesepakatan para ahli, lebih baik tidur di suhu dingin,

"Tidur di suhu terlalu panas juga bisa mengurangi kualitas tidur REM yang dapat membuat Anda merasa tidak segar, lelah, dan kurang konsentrasi saat banfun tidur. Untuk itu sebaiknya dinginkan suhu ruang Anda jika menggunakan AC sebanyak 0,3 derajat," terang dr Miller.

sumber : detik